Suarasindo.com BANGKA - Proyek pembangunan masjid baru di lingkungan Bukit Koala, Kelurahan Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka hingga menelan dana senilai Rp 500 juta sampai saat ini tetap mengundang pertanyaan sebagian besar warga di lingkungan setempat lantaran pelaksanaan pekerjaan pembangunan masjid setempat tak tuntas.

Sementara informasi atau keterangan yang diperoleh dari warga di lingkungan setempat jika masjid yang baru dibangun sebatas 13 tiang tersebut diberi nama Masjid Jamik Nurul dan dibangun menjelang beberapa bulan sebelum akhir tahun 2020. 

Namun saat kegiatan perkerjaan pembangunan masjid baru ini dikerjakan oleh kontraktor (Rato) saat itu sempat menyita sebagian warga lingkungan setempat lantaran proses pembangunan 13 tiang pilar tersebut menurut keterangan sejumlah warga pihak kontraktor justru menggunakan papan atau kayu bekas untuk mengerjakan pemasangan cor tiang.

Tak cuma itu, saat awal proses pekerjaan membangun pondasi maupun tiang pilar tersebut pihak kontraktor menurut warga justru mengambil tanah yang ada di lokasi proyek.

Sedangkan proyek pembangunan masjid baru ini diinisiasi oleh Yayasan Nurul Iman diketuai oleh Rusli Amin (mantan anggota DPRD Bangka), sedangkan sekretaris dijabat oleh Budi Triono dan bendahara dijabat oleh Samsuriadi alias Ebit.

Saat proyek pekerjaan pembangunan masjid sedang berjalan sebumnya sempat dua orang anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung yakni Herman Suhadi (PDIP) dan Ranto Sendu selaku sekretaris Komis IV DPRD Provinsi Babel melakukan kunjungan ke lokasi proyek pembangunan Masjid Nurul Iman.

Tak cuma anggota DPRD Provinsi Babel datang ke lokasi proyek namun saat itu hadir juga ketua Yayasan Nurul Iman (Rusli Amin) dan ketua RT 02 bernama Sapri termasuk Kaling Bukit Koalo, Suib.

Kaling Bukit Koala, Suib saat dikonfirmasi kembali, Jumat 04/05/2021 siang justru ia membenarkan jika proyek pembangunan masjid baru (Masjid Jamik Nurul Iman) di Bukit Koala Matras sebelumnya sempat dikunjungi oleh anggota dewan (Herman & Ranto Sendu).

"Seingat saya ada dua orang anggota dewan Provinsi yang berkunjung ke lokasi proyek Masjid Nurul Iman termasuk hadir pula ketua Yayasan Nurul Iman pak Rusli Amin serta ketua RT pak Sapri," kata Suib.

Diterangkanya, anggota dewan Herman Suhadi menanyakan hal itu lantaran menurut Suib sesungguhnya persoalan waktu yang mendesak mengingat laporan pertanggung jawaban penggunaan dana hibah APBD Pemprov Babel tahun anggaran 2020 segera untuk dilaporkan.

Selain itu, saat kunjungan rombongan anggota dewan tersebut di lokasi proyek juga turut hadir Rato selaku kontraktor pelaksana pembangunan masjid baru (Masjid Nurul Iman).

"Nah di sela-sela kunjungan hari itu pak Herman Suhadi sempat mempertanyakan soal kondisi lahan kenapa belum ditembok. Lalu dijawab pak.Rato karena alasan cuaca hujan," ungkap Suib mencoba mengingatkan kejadian saat angggota dewan mengunjungi lokasi proyek tersebut bulan Desember 2020 lalu.

Beda halnya dengan anggota dewan, Ranto Sendu menurut Kaling Bukit Koala Matras sempat anggota dewan ini saat di lokasi proyek itu menunjukan sikap tegasnya di hadapan si kontraktor (Rato). 

Ranto Sendu menurutnya sempat menanyakan soal pekerjaan pondasi bangunan masjid Jamik Nurul Iman di hadapan si kontraktor (Rato), namun Rato menjawab justru pekerjaan pondasi atau bagian bawah yang banyak makan biaya atau anggaran.

Lagi-lagi Ranto Sendu menanyakan kembali seputar pekerjaan pondasi bangunan masjid baru tersebut, namun seketika itu pula Rato mengajak berjalan keliling sekitar lokasi proyek, tak lama kemudian Rato dan Ranto Sendu terlihat agak menjauh dari rombongan.

Selanjutnya kata Sueb dua anggota dewan tersebut akhirnya mengakhiri kunjungan mereka ke lokasi proyek pembangunan Masjid Jamik Nurul Iman siang itu, namun sebelum bubar para anggota dewan tersebut menyempatkan diri pose bersama di lokasi.

Sebelumnya sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Babel Ranto Sendu sempat dicoba dikonfirmasi oleh tim media ini, Jumat 04/05/2021 siang melalui pesan singkat (What's App/WA), namun sayangnya tidak ada jawaban dari mantan sopir angkot ini, meski diketahui pesan yang dikirim tim media ini terbaca.

Hal serupa saat tim media ini pun mengkonfirmasi ketua Komisi C DPRD Provinsi Babel asal partai Gerindra, Jawarno Kasir pada hari yang sama namun tetap tidak ada jawaban, padahal persoalan dana Hibah yang bersumber dari APBD Pemprov Babel justru menurut ketua DPRD Provinsi Babel, Suhardi merupakan bidang dari Komisi IV DPRD Provinsi Babel. 

Sekedar untuk diketahui, keberadaan atau lokasi proyek masjid baru di lingkungan Bukit Koala ini sesungguhnya sangat di dekat dengan kediaman Kaling Bukit Koala (Suib) termasuk dekat dengan kediaman seorang anggota Babinkamtibmas Polres Bangka. *Rikky Fermana/Shi