Suarasindo.com, Jakarta, Orang tua ZA tidak menyangka putrinya melakukan menyerang Mabes Polri. Ayah ZA, M. Ali menduga ada pihak yang menuntun anaknya sehingga bertindak nekat di markas pusat kepolisian.
Ali menyampaikan dugaannya itu saat mengobrol dengan tetangganya, Tiuria Gultom, sepulang salat di musala. Namun dia enggan memberikan keterangan pers. Ali hanya menyarankan agar para wartawan mewawancarai Tiuria.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Sudah sama ibu itu aja, sama ngomongnya," kata Ali, Kamis (1/4).
Tiuria mengatakan keluarga Ali tidak menyangka ZA melakukan penyerangan di Mabes Polri. Ia pun tidak percaya. Menurutnya, ZA masih labil dan mudah dipengaruhi orang lain.
"Karena anak seperti itu masih labil ketika diajak, ya dia mau," kata Tiuria.
Ia mengatakan berdasarkan obrolannya dengan Ali, ada orang yang memberikan senjata api kepada ZA. Selain itu, kata Tiuria, keluarga Ali tidak mengetahui aktivitas ZA ketika berada di luar rumah.
"Makanya tadi bilang ada yang menuntun, ada yang bawa," kata Tiuria.
ZA melakukan penyerangan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan pada Rabu (31/3) sore. Ia sempat menodongkan senjata ke arah aparat. Tak lama, polisi segera melumpuhkan aksinya hingga ZA tewas di tempat.
Berdasarkan rekaman CCTV di Mabes Polri, ZA mengenakan gamis lengkap dengan kerudung. Dia juga mengenakan masker. Sebuah buku kuning dan senjata api tergeletak begitu ZA ditembak mati.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan ZA masuk melalui pintu belakang Mabes Polri. Menurutnya, ZA sempat menembak enam kali ke arah petugas yang berjaga di sekitar pos.
Listyo mengatakan karakter teror yang dilakukan pelaku bersifat lone wolf atau aksi teror yang dilakukan individu. ZA dinilai sudah terpapar ideologi ISIS. Hal ini berdasarkan unggahan di akun media sosial miliknya.
Sumber : CNN Indonesia