SuaraSindo.com, ROKAN HULU – Pengurus Himpunan Masyrakat Nias Indonesia (HIMNI) DPC Rokan Hulu dan DPP PKNR (Persatuan Masyarakat Nias Rokan Hulu) Jum’at,(5/3/2021) malaksanakan Kunjungan Sosial di Rumah Adilina Zega warga Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu asal Pulau Nias, yang sudah kurang lebih 12 bulan menderita penyakit kanker ganas diperut nya.

Ibu Adilina Zega Bersama Keluarganya tinggal di rumah kebun kelapa sawit KKPA Koperasi Tani Timiangan Raya (Kopti-Tira) Desa Lubuk Napal. Di Perkebunan Kelapa Sawit tersebut mereka bekerja sistim borongan, sudah kurang lebih 2 1/2 tahun.

Kunjungan Sosial tersebut hadir Ketua HIMNI DPC Rohul Darman Zega, ketua DPP PKNR Tandali Zalukhu, Sekretaris Edward Telaumbanua, Kordinator Hukum dan HAM Lisman Gulo,  humas PKNR dan HIMNI Fahrin Waruwu,  Kordinator Olahraga dan Kebudayaan Edi zaro Zai dan juga ibu – ibu dari ormas ikut serta mengujungi. Sebelumnya juga Pengurus Ikatan Keluarga Nias Tau (IKNR) Rokan Hulu juga sudah datang melihat ibu Adilina Zega yang menderita kanker ganas itu.

Diketahui nya, Ibu Adelina Zega Sakit Kanker Ganas adanya
informasi yang tersebar di media sosial Facebook dan juga dari anak Adilina Zega, Yusutinu Mendrofa  saat di kantor sekretariat DPC HIMNI kabupaten Rokan hulu pada hari Kamis (4/3/202) jam 9 pagi bahwa, ia membenarkan ibu nya sedang sakit kanker ganas yang sangat parah di perut.

Setelah anak dari Adelina Zega bercerita tentang ibu nya, ketua DPC HIMNI Darman Zega beserta ketua DPP PKNR Tandali Zalukhu menyepakati untuk Kunjungan Sosial

Rombongan menuju rumah Adilina Zega menempuh sejauh 18 km. dengan mengendari kendaraan pribadi milik ketua PKNR, sepanjang perjalanan tanah berbukitan,  yang tak biasa dilalui kendaraan pribadi ada sekitar kurang lebih 3 km.

Sebelum sampai ke perumahan yang Adilina Zega bersama keluarganya, Kendaraan yang di pakai akhirnya di titipkan di pos jaga, rombongan melanjutkan dengan berjalan kaki ke perumahan KKPA demi rasa kemanusiaan dan peduli sesama warga Nias.

Rombongan di sambut antusias warga sekitar atas kehadiran Pengurus dua ormas DPC HIMNI & PKNR.

kondisi adilina zega sungguh memprihatikan, para pengurus ke dua ormas paguyuban merasa iba.

Disaat awak media online ANALISAN ” D.zega”dan dan wartawan Fahrin Waruwu mewancarai salah seorang keluarga yusutinu mendrofa, keluarga Adilina zega.

”Berapa lama penyakit ibu adilina Zega ini? Yang parah parah nya kurang lebih dari 3 bulan ini," jawab Yusutinu Mendrofa. Sudah berobat? Sudah," jawab nya lagi.

Lanjut awak media, Siapa yang bertanggung jawab biaya pengobatannya ?, Yusutinu menjawab, mereka  ada BPJS Kesehatan KIS yang di urus pihak Kopti Tira KKPA Lubuk Napal.
“Apakah BPJS kesehatan di prabayar atau tidak? Iya kami bayar, sebesar Rp 140 Ribu/bulan dipotong dari hasil kerja setiap bulan

“Adakah ada bantuan dari Koperasi KKPA Lubuk Napal  ini ? Ada,tapi berupa pinjaman uang dan kalau bantuan sosial tidak pernah ada," ungkap Yusutinu

"Setelah ibunya sakit, dari Pihak Koperasi tak pernah kunjungan untuk melihat. Namun kalau ibu kami bawa berobat ke RSUD dari Rumah ini ke simpang Kaltex pakai mobil langsir buah yang mengantar," pengakuan dari Yusutinu Mendefa.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC HIMNI Kabupaten Rokan Darman Zega dan juga Ketua ormas lain nya angkat bicara, menyesal kan pihak Kopti Tira Desa Lubuk Napal, dinilai kurang peduli dengan pekerjanya, ibu Adilina Zega ini harus di bantunya sampai sembuh. Jangan waktu sehat saja mereka pakai untuk bekerja.

"Kita sangat kasihan dengan kondisi ibu ini, apalagi pihak Koperasi kurang memperhatikan keadaan ibu ini, mari kita seluruh orang Nias yang ada di kabupaten Rokan Hulu agar bersama-sama mendoakan ibu adilina Zega ini sembuh dari penyakit nya dan mari kita ikut menyumbang baik pikiran tenaga dan materi sedaya mampu kita," tutur Ketua HIMNI dan ketua PKNR.

Ketua HIMNI dan PKR Rohul,  berpesan kepada kordinator hukum dan HAM ormas, untuk berkordinasi kepada manajemen Kopti-Tira Lubuk Napal, untuk  menanyakan bagaimana peraturan perusahaan KKPA terhadap pekerjaan nya yang mengalami sakit. Karena ada dugaan, Kopti Tira Desa Lubuk Napal yang bergerak di KKPA Perkebunan Kelapa Sawit ini belum sesuai dengan peraturan dan Perundang-undangan Ketenagakerjaan.

Kami memohon kepada pemerintah Kabupaten Rokan hulu agar lebih melakukan pengawasan pada Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit yang memperkerjakan manusia yang ada di daerah Rokan Hulu ini, agar kesejahteraan pekerja nya, baik BHL kerja borongan, kerja harian, bisa terjamin memenuhi hak nya sesuai UU dan Peraturan ketenagakerjaan di NKRI, dan ini kita buat Laporan ke Komnas HAM," pungkasnya. (Fah/SHI Group)