Follow Us:
23:28 WIB - PERSIAPAN PUNCAK PERAYAAN HBP KE-60 TAHUN 2024, KALAPAS PEKANBARU GELAR RAPAT INTERNAL | 23:26 WIB - PERINGATI HARI BHAKTI PEMASYARAKATAN KE- 60, LAPAS PEKANBARU IKUTI ZIARAH DAN TABUR BUNGA | 17:45 WIB - Bahas 8 Poin Penting Ini ! Kajati Riau Akmal Abbas Ikuti Musrenbang Kejaksaan RI 2024 | 16:26 WIB - Kafilah MTQ Kabupaten Pelalawan Dilepas Dalam Rangka Ikuti MTQ Tingkat Provinsi Riau Ke-42 Tahun 2024 | 16:24 WIB - LAKUKAN PENDATAAN POLSUS, LAPAS PEKANBARU BEKERJA SAMA DENGAN POLRESTA PEKANBARU SEBAGAI WUJUD SINERGITAS | 16:22 WIB - WUJUD SINERGITAS DENGAN APH, LAPAS PEKANBARU IKUTI RAPAT KOORDINASI TERKAIT PENANGANAN TAHANAN
/ Nasional / Belum Terkendali, Titik Panas Indikasi Karhutla Terus Bermunculan di Riau /
Belum Terkendali, Titik Panas Indikasi Karhutla Terus Bermunculan di Riau
Sabtu, 06 Maret 2021 - 09:32:09 WIB

TERKAIT:
   
 
Suarasindo.com Pekanbaru - Titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau naik tajam pada Jumat petang, 5 Maret 2021. Jumlah tersebut berbanding terbalik pada pagi harinya.

Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, titik panas indikasi karhutla pada Jumat petang ada 35. Sementara pada pagi harinya hanya 8 titik panas.

Prakirawan BMKG Pekanbaru Bibin Sulianto menyebut 35 titik panas paling banyak terdeteksi di Kepulauan Meranti yaitu 10, kemudian Bengkalis 7 titik, Pelalawan 6 titik, dan Rokan Hilir 1 titik.

"Sementara Kota Dumai, Kabupaten Indragiri Hilir dan Siak, masing-masing 4 titik," kata Bibin dalam keterangan tertulisnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Ghafur menjelaskan, karhutla di Bumi Lancang Kuning sudah menghanguskan 590 hektare lahan.

"Itu data 3 Maret lalu, perhitungannya secara global," kata Jim pada Jumat siang.

Hari Tanpa Hujan

Jim menyebut karhutla paling parah terjadi di pesisir timur. Misalnya Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti dan Kota Dumai, kemudian merembet ke Siak, Pelalawan hingga Indragiri Hilir.

"Itu fase pertama karena daerahnya sangat kering oleh hari tanpa hujan," ucap Jim.

Jim menyebut beberapa daerah tersebut sudah dua pekan mengalami hari tanpa hujan. Ini membuat gambut di daerah itu mengering.

"Hari tanpa hujan membuat gambut paling berisiko karena kering sekali," kata Jim.

Jim menerangkan, gambut kering sangat mudah terpantik api kemudian cepat meluas. Gambut ini juga sulit dipadamkan karena tiupan angin kencang di daerah pesisir.

"Petugas berkejaran dengan waktu karena lokasi terbakar itu juga jauh dijangkau," sebut Jim.

Kendala lainnya, tambah Jim, ada ketersediaan air karena hari tanpa hujan tadi. Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat kemudian mencari ke daerah lain.



Sumber : Liputan 6


Berita Lainnya :
  • PERSIAPAN PUNCAK PERAYAAN HBP KE-60 TAHUN 2024, KALAPAS PEKANBARU GELAR RAPAT INTERNAL
  • PERINGATI HARI BHAKTI PEMASYARAKATAN KE- 60, LAPAS PEKANBARU IKUTI ZIARAH DAN TABUR BUNGA
  • Bahas 8 Poin Penting Ini ! Kajati Riau Akmal Abbas Ikuti Musrenbang Kejaksaan RI 2024
  • Kafilah MTQ Kabupaten Pelalawan Dilepas Dalam Rangka Ikuti MTQ Tingkat Provinsi Riau Ke-42 Tahun 2024
  • LAKUKAN PENDATAAN POLSUS, LAPAS PEKANBARU BEKERJA SAMA DENGAN POLRESTA PEKANBARU SEBAGAI WUJUD SINERGITAS
  • WUJUD SINERGITAS DENGAN APH, LAPAS PEKANBARU IKUTI RAPAT KOORDINASI TERKAIT PENANGANAN TAHANAN
  • Jembatan Sepanjang 6,7 KM Akan Dibangun Oleh Dinas PUPR Dengan Anggaran Sebesar RP 7 Triliun Untuk Pulau Bengkalis - Sumatera
  • Sejumlah Awak Media Riau Bersilaturahmi ke Polsek Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru Provinsi Sumbar
  • Ketua IKM Rohil Jakarta Hadiri Peresmian Tugu Nelayan Pulau Halang
  •  
    Komentar Anda :
       
     
    PT. Jean Seputar Indonesia
    Copyright © 2017