SuaraSINDO.com : KEPULAUAN MENTAWAI - Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana secara resmi membuka kegiatan Panen Raya Jagung di Desa Mara, Kecamatan Sipora Selatan,Jum’at (14/11). sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan sekaligus mendukung pencapaian target swasembada pangan tahun 2025.
Kegiatan panen raya ini turut dihadiri oleh berbagai unsur, di antaranya kelompok tani Desa Mara, Kepala Desa Mara, perwakilan Camat Sipora Selatan, perwakilan Kapolsek Sipora Selatan, perwakilan Kepala Dinas Pertanian, masyarakat Desa Mara, serta para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Sipora Selatan.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya pengembangan sektor pertanian secara berkelanjutan, terencana, dan saling terintegrasi. Ia menjelaskan bahwa komoditas jagung memiliki nilai strategis, tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga sebagai bahan baku pakan ternak yang dapat memperkuat sektor peternakan di Mentawai, khususnya budidaya ayam.
“Kita ingin ketahanan pangan berjalan simultan dan berkelanjutan. Jagung yang dipanen hari ini akan diolah menjadi pakan ternak, sehingga manfaatnya berlipat bagi masyarakat,” ujar Bupati.
Dalam acara tersebut, Bupati juga mengungkapkan rencana perluasan areal tanam jagung di wilayah Sipora Selatan. Pemerintah daerah menargetkan pembukaan lahan hingga 1.000 hektare, yang akan dimulai secara bertahap dari 500 hektare menggunakan metode penanaman manual. Pada Januari mendatang, sejumlah pejabat terkait, termasuk dari unsur TNI, dijadwalkan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat perkembangan program pertanian ini secara langsung.
Menurut Bupati, pola tanam di Mentawai selama ini masih bersifat musiman, sehingga berdampak pada ketidakstabilan produksi akibat fluktuasi harga komoditas. Karena itu, pemerintah daerah akan melakukan pemetaan lahan berbasis komoditas guna memastikan konsistensi produksi.
“Kita harus memetakan. Kalau lahan jagung, tetap jagung. Kalau cabai, cabai saja. Jangan berubah-ubah mengikuti harga. Ini dasar dari pertanian yang stabil,” tegasnya.
Bupati menjelaskan bahwa wilayah Sipora Selatan memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian intensif, sedangkan Sipora Utara lebih sesuai untuk sektor peternakan mengingat karakteristik topografinya. Ia juga meminta Dinas Pertanian untuk menjadi motor penggerak dalam pendampingan, pengelolaan, serta optimalisasi lahan-lahan produktif di daerah tersebut.
Selain itu, Bupati mengingatkan kembali pentingnya menjaga ketersediaan pangan di Mentawai, merujuk pada pengalaman beberapa waktu lalu ketika pasokan beras di wilayah itu sempat menipis. Ia menekankan bahwa penguatan komoditas lokal seperti jagung dan sayuran dapat menjadi solusi jangka panjang.
Kegiatan pembukaan panen raya diakhiri dengan sesi foto bersama, sebelum para petani dan masyarakat Desa Mara melanjutkan proses pemanenan di lahan mereka masing-masing. Pemerintah daerah berharap panen raya ini menjadi momentum baru dalam memperkuat sektor pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Kepulauan Mentawai. (SHI Group/Y. Zai)