Follow Us:
20:48 WIB - Kepala Desa Talang Benteng Bersama Bhabinkamtibmas Menyelesaikan Kasus Penganiayaan Dengan Problem Solving | 18:42 WIB - Upaya Sukseskan HUT RI dan Hari Pengayoman ke-79, Lapas Pekanbaru Gelar Rapat Persiapan | 18:40 WIB - LAPAS PEKANBARU IKUTI KEGIATAN PENYERAHAN LHP BPK RI | 15:25 WIB - Tim Mata Elang Polres Kuansing Ungkap Kasus Narkotika Jenis Shabu, Dua Tersangka Ditangkap | 14:26 WIB - PAN Kode Gabung Syamsuar-Mawardi, Posisi Abdul Wahid-SF Hariyanto Terancam? | 13:15 WIB - JALIN SILATURAHMI, RUTAN PEKANBARU ADAKAN COFFEE MORNING BERSAMA AWAK MEDIA
/ Pekanbaru / Dinilai Buat Gaduh, Ketum PMN Hondro Sesalkan Pernyataan Wan Abu Bakar /
Dinilai Buat Gaduh, Ketum PMN Hondro Sesalkan Pernyataan Wan Abu Bakar
Senin, 20 Mei 2024 - 14:47:52 WIB

TERKAIT:
   
 
Suarasindo.com, PEKANBARU -- Ketua Umum DPP Pro Media Nusantara (PMN) S Hondro merespon pernyataan Wan Abu Bakar yang viral di media sosial TikTok beberapa waktu lalu. Dalam pernyataannya, mantan Gubernur Riau 3 bulan itu mengatakan pemimpin Riau kedepannya harus diisi oleh putra asli daerah.

"Saya gak paham maksud pak Wan Abu Bakar ini. Putra asli daerah itu seperti apa kriterianya. Tolong Anda jelaskan supaya tidak menimbulkan bias dan persepsi di ranah publik," ungkap S Hondro kepada awak media, Sabtu (18/5/2024).

Namun, lanjut Sekjen DPP Ikatan Media Online (IMO) Indonesia ini, pernyataan tersebut telah memicu spekulasi dan multi tafsir yang membikin kegaduhan. "Seharusnya sebagai seorang yang ditokohkan di Riau, tidak sepantasnya pak Wan Abu Bakar mengeluarkan statemen yang berpotensi berbau primordialisme yang dapat menimbulkan pengkotak-kotakan di masyarakat Riau,"  tegas Hondro.

Kemudian, ditengah situasi sosial politik menjelang Pilkada serentak dimana masyarakat sudah merasakan kesejukan pasca Pilpres, tiba tiba muncul pernyataan seperti itu, menurut Hondro tidak elok seorang yang mengaku tokoh membuat pernyataan yang berpotensi menyinggung etnis lain yang sudah bertahun-tahun tinggal di Riau bahkan sudah menjadi bagian dari masyarakat Riau.

"Di Riau ini kita hidup dalam heterogenitas yang kuat. Semua suku dan agama ada di Riau. Boleh dikatakan Riau ini salah satu miniatur nya Indonesia. Apalagi konsep bhineka tunggal Ika kan sudah jelas. Berbeda-beda tapi satu," pungkasnya.***


Berita Lainnya :
  • Kepala Desa Talang Benteng Bersama Bhabinkamtibmas Menyelesaikan Kasus Penganiayaan Dengan Problem Solving
  • Upaya Sukseskan HUT RI dan Hari Pengayoman ke-79, Lapas Pekanbaru Gelar Rapat Persiapan
  • LAPAS PEKANBARU IKUTI KEGIATAN PENYERAHAN LHP BPK RI
  • Tim Mata Elang Polres Kuansing Ungkap Kasus Narkotika Jenis Shabu, Dua Tersangka Ditangkap
  • PAN Kode Gabung Syamsuar-Mawardi, Posisi Abdul Wahid-SF Hariyanto Terancam?
  • JALIN SILATURAHMI, RUTAN PEKANBARU ADAKAN COFFEE MORNING BERSAMA AWAK MEDIA
  • Sella Pitaloka, S.AP, M.Si Hadiri Sosialisasi Kebijakan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di Kec. Bandar Petalangan
  • Camat Kuala Kampar Turun ke Lokasi Kebakaran Ikut Memadamkan Titik Api Bersama Tim Gabungan Karhutla
  • SILATURAHMI DAN SOSIALISASI BAKAL CALON WALIKOTA PAGAR ALAM Hj.HEPY DAN EPSI DI KELURAHAN BERINGIN JAYA
  •  
    Komentar Anda :
       
     
    PT. Jean Seputar Indonesia
    Copyright © 2017