Follow Us:
20:13 WIB - Dilantik Jadi Ketua Kadin Riau, Masuri Siap Bangun Ekonomi Lebih Pesat Melalui UMKM | 14:50 WIB - Gugatan Yayasan MENARA Alami Kekalahan Dalam 2 Perkara Ditingkat Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan | 11:37 WIB - Bupati Rohil Akan Alokasikan Anggaran Untuk Masyarakat Pekerja Kayu | 11:35 WIB - Bentuk Perhatian Pemda, Wabup Rohil Kunjungi Korban Kebakaran Rumah dan Serahkan Bantuan | 11:33 WIB - Ini Tanggapan Istri Wabub Rohil ! Suaminya Kehotel Untuk Antar Obat Itu Suruhan Saya Kok | 11:31 WIB - Dampingi Bupati, Danramil 02/TP Ikut Lepas Pemberangkatan CJH Rohil
/ Nasional / Ingatkan 'Serangan Fajar' saat Pemilu, Wakil Ketua KPK: Tolak! /
Ingatkan 'Serangan Fajar' saat Pemilu, Wakil Ketua KPK: Tolak!
Senin, 22 Mei 2023 - 09:45:39 WIB

TERKAIT:
   
 
suarasindo.com, DEPOK — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengingatkan masyarakat soal potensi politik uang atau “serangan fajar” saat momen pemilihan umum (pemilu) 2024. Ia meyakini politik uang dalam pemilu ini akan menghasilkan pemerintahan yang tidak bersih.

Ghufron mengatakan, serangan fajar merupakan salah satu praktik buruk yang biasanya dilakukan saat hari pemungutan suara. Di mana ada pemberian amplop berisi uang kepada masyarakat, dengan tujuan agar memilih calon tertentu.

“Kalau ada serangan fajar, tolak! Selama masih menerima atau menunggu serangan fajar, pasti pemerintahannya tidak akan bersih. Kalau menentukan dalam memilih karena amplop, jangan bermimpi kotanya memiliki pemimpin yang akan membuat makmur dan adil,” kata Ghufron.

Hal itu Ghufron saat “Roadshow Bus Antikorupsi, Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” di Alun-Alun Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (21/5/2023). Ia mengajak masyarakat Kota Depok menolak cara-cara politik uang pada pemilu 2024.

Ghufron mengatakan, jika pemimpin terpilih melalui cara politik uang, kualitas pemerintahannya tidak akan baik, bersih, dan tidak akuntabel.

Dalam mencari pemimpin yang adil, bermartabat, serta mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat, menurut Ghufron, maka masyarakat harus memastikan para calon pemimpin itu memiliki integritas dan budaya antikorupsi. Dua poin tersebut, kata dia, menjadi landasan penting untuk menjalankan pemerintahan usai terpilih.

“Kami berharap antikorupsi menjadi budaya bagi pemerintahan dan rakyatnya. Pemimpin yang adil itu tidak menyuap untuk dipilih. Kenapa? Karena kalau dia menang dengan cara itu, maka saat duduk memimpin dia akan minta kembali modalnya,” kata Ghufron, seperti yang dilansir dari republika.*bnb.


Berita Lainnya :
  • Dilantik Jadi Ketua Kadin Riau, Masuri Siap Bangun Ekonomi Lebih Pesat Melalui UMKM
  • Gugatan Yayasan MENARA Alami Kekalahan Dalam 2 Perkara Ditingkat Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan
  • Bupati Rohil Akan Alokasikan Anggaran Untuk Masyarakat Pekerja Kayu
  • Bentuk Perhatian Pemda, Wabup Rohil Kunjungi Korban Kebakaran Rumah dan Serahkan Bantuan
  • Ini Tanggapan Istri Wabub Rohil ! Suaminya Kehotel Untuk Antar Obat Itu Suruhan Saya Kok
  • Dampingi Bupati, Danramil 02/TP Ikut Lepas Pemberangkatan CJH Rohil
  • Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Ogan Ilir Menetapkan 3 Orang Komisioner Bawaslu Menjadi Tersangka
  • Unit Reskrim Polsek Senapelan Menyelesaikan Perkara Dugaan Tindak Pidana Pencurian Secara Restorative Justice
  • Dua Orang Remaja Wanita Diamankan Tim Opsnal Polsek Senapelan Usai Diduga Melakukan Aksi Pemerasan
  •  
    Komentar Anda :
       
     
    PT. Jean Seputar Indonesia
    Copyright © 2017