Follow Us:
20:13 WIB - Dilantik Jadi Ketua Kadin Riau, Masuri Siap Bangun Ekonomi Lebih Pesat Melalui UMKM | 14:50 WIB - Gugatan Yayasan MENARA Alami Kekalahan Dalam 2 Perkara Ditingkat Banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan | 11:37 WIB - Bupati Rohil Akan Alokasikan Anggaran Untuk Masyarakat Pekerja Kayu | 11:35 WIB - Bentuk Perhatian Pemda, Wabup Rohil Kunjungi Korban Kebakaran Rumah dan Serahkan Bantuan | 11:33 WIB - Ini Tanggapan Istri Wabub Rohil ! Suaminya Kehotel Untuk Antar Obat Itu Suruhan Saya Kok | 11:31 WIB - Dampingi Bupati, Danramil 02/TP Ikut Lepas Pemberangkatan CJH Rohil
/ Pekanbaru / Buka Festival Lampu Colok, Muflihun Ajak Ambil Nilai Gotong Royong Bangun Kota /
Buka Festival Lampu Colok, Muflihun Ajak Ambil Nilai Gotong Royong Bangun Kota
Rabu, 17 Mei 2023 - 19:47:32 WIB

TERKAIT:
   
 
suarasindo.com, PEKANBARU - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun S.STP, M.AP membuka Festival Lampu Colok Kota, di di Halaman Kantor Camat Kulim, Kota Pekanbaru, Senin (17/4) malam.

Muflihun, bersama Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyalakan langsung lampu colok. Turut hadir sejumlah kepala OPD dan pejabat Forkopimda Pekanbaru.

Festival lampu colok digelar untuk menyemarakan bulan suci Ramadan dan menyambut hari raya Idul Fitri 1444 H. Secara turun-temurun tradisi ini dilaksanakan pada malam 27 Ramadan atau sering disebut malam 7 likur jelang hari raya Idul Fitri.

Di halaman Kantor Camat Kulim, sebanyak 3.000 lampu colok telah dinyalakan. Berdiri kokoh di atas menara kayu. Sebahagian membentuk ornamen miniatur Masjid.


“Alhamdulillah (lampu colok) telah dinyalakan. Ini merupakan budaya dari masa dulu. Kami mengenang jika zaman dahulu belum ada listrik masyarakat melayu Pekanbaru beraktifitas di malam bulan Ramadan menggunakan lampu colok, seperti tadurus, bayar zakat fitrah dan lain sebagainya," terang Muflihun.

Menurutnya, lampu colok sangat luar biasa, dari hanya sebatas penerangan jalan, berubah menjadi tradisi yang membudaya di masyarakat.

"Jika dulunya hanya berbentuk sebatang buluh yang di potong - potong lalu ditanam sepanjang jalan. Saat ini lampu colok dibuat berbagai model. Sehingga memancing animo masyarakat untuk menyaksikannya. Semoga budaya ini tetap bersinar tak hilang ditelan zaman," jelasnya.