Suarasindo.com | PELALAWAN - Buruh Perkebunan Kelapa Sawit Mengeluh Terhadap Intimidasi Yang di Lakukan Oleh Pihak Perusahaan PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP) Asian Agri, Afdeling 04 dan Afdeling 02 Kebun Segati, Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Jumat (26/11/2021).

Buruh Sawit PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP) Asian Agri, Asanudi Zega dan Devite Waruwu Menceritakan Intimidasi Yang Mereka Alami Selama ini Kepada Tim Media SHI Group.

Lebih dulu Asanudi Zega jabatan sebagai pemanen menceritakan apa yang di alami intimidasi yang di lakukan menegemen perusahaan, ia mengatakan kepada team SHI Group, pada hari kamis 25-11-2021 Minta Izin dari Mandor lapangan untuk pulang karena ada urusan keluarga, lalu mandor lapangan mengizinkan Asanudi Zega untuk pulang kerja.

Hari Jumat tanggal 26-11-2021 usai apel asisten afdeling 4 PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP) Kelvin Raj Singh memberikan saya surat peringatan (SP) dimana; dalam isi surat peringatan tersebut tertulis yaitu ditemukan buah saat panen di blok Dll M TPH 21, pulang di bawah jam kerja tanpa adanya pemberitahuan terhadap mandor/atau atasan langsung.

Asanudi Zega Mengatakan kepada media ini, bahwa ia merasa kecewa atas surat peringatan (SP) yang diterimanya Karena ia tidak merasa bersalah dan telah meminta izin dari mandor, kata Asanudi Zega dengan nada kecewa.

Dengan waktu yang sama Buruh sawit PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP) Asian Agri, Afdling 04 atas nama Devite Waruwu dimana selama beberapa tahun belakangan ini ia sebagai pemanen tetap, setelah mendapat intimidasi dari pihak menegemen perusahaan sehingga ia di mutasi di Afdeling lain sebagai tunasan borongan.

Setelah mendapat informasi dari pekerjaan buruh PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP) tersebut, team SHI Group mencoba konfirmasi kepada pihak menegemen perusahaan, mencoba menghubungi asisten Kelvin Raj Singh melalui telepon seluler dengan nomor 0853610xxxxxx asisten menjawab langsung temui KTU, lalu SHI; Group menemui KTU, KTU mengatakan kita tidak ada janji untuk ketemu pak.

"Ya kita belum ada janji untuk ketemu pak kalau! ada janji sama asisten sama asisten saja pak," kata KTU.

Yang lebih menyedihkan lagi Tim Media SHI Group bergeser kelokasi Barak 90, dimana barak tersebut tidak layak huni. Ketika sampai di lokasi barak tersebut betul tidak layak huni kondisi barak semua bocor, dapur tidak ada, kamar mandi tidak disediakan perusaan.

Mencoba mewawancarai salah seorang buruh sawit yang menepati barak tersebut yang tidak menyebutkan namanya, mengatakan kepada media ini, sudah belasan tahun kami tinggal di barak ini pak namun pihak PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP) belum! ada perhatiannya terhadap kami, kata penghuni barak dengan nada sedih.

Lalu ia menjelaskan lagi sejak menempati barak itu, banyak hal yang mereka alami, seperti saat hujan bocor, anak kecil mereka sakit demam berdarah, lalu ia berharap kepada pihak perusahaan PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP) Asian Agri untuk di perhatikan, harapnya.

Media SHI Group berharap kepada kepengurusan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan. Untuk memperhatikan Perusahaan yang nakal yang tidak mensejahterakan karyawannya sehingga tidak terulang lagi sebagaimana temuan Tim Media SHI Group.

Hingga berita ini di turunkan sampai saat ini belum ada respon dari pihak Pimpinan Management Perusahaan PT. Mitra Unggul Perkasa (MUP)Asian Agri.(Kasieli. W/SHI GROUP)

Editor : Rati