Suarasindo.com, Pekanbaru  –  Drs. H. Syamsuar, M.Si dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau Dr H Mahyudin MA, didampingi Kakan Kemenag Kabupaten Kampar, Alfian M.Ag, mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor Putri 7 Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Senin (13/07/2020).

Dalam kunjungan tersebut Alfian menjelaskan kepada Gubernur dan Kakan Kemenag Riau bahasa Ponpes Gontor Putri 7 Rimbo Panjang sudah kembali mulai melaksanakan proses belajar secara tatap muka, namun tetap  menerapkan  Protokol kesehatan Covid-19,

"Mulai hari ini Ponpes Gontor Putri 7 Rimbo Panjang kembali melaksanakan proses belajar secara tatap muka, setelah Sistem Proses Pembelajaran selama masa Corona Virus Desease (Covid – 19) dari tatap muka kepada system daring / Virtual," kata Kakan Kemenag Kabupaten Kampar.

Sementara itu Gubernur Riau  Syamsuar,  menghimbau seluruh elemen harus menerapkan disiplin Kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid – 19.

Dalam melakukan proses belajar di Ponpos Gontor Putri 7 Rimbo Panjang harus berlaku disiplin,  disiplin dalam penggunaan Masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air serta keluar masuknya pengunjung pada Pondok Pesantren, meski saat ini new normal.

“Kita mengharapkan disiplin tetap di pertahankan, seperti disiplin memakai masker, disiplin mengatur jarak dan displin mencuci tangan dengan sabun dan air untuk saat ini anak-anak jangan ada menerima orang dari luar, sekalipun orang tua sendiri karena kita sayang dengan anak, kita harus belajar dari negara-nagara maju yang telah melaksanakan pembelajaran setelah terjadi proses belajar mengajar, terjadi lagi penularan. Kita tidak harapkan hal tersebut terjadi di Riau,” kata Gubernur Riau Syamsuar

Ditempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau mengatakan dalam proses pembelajaran tatap muka pada Pondok pesantren harus menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak/sosial distensing seperti ruang belajar kapasitas 30 orang diisi dengan 15 orang.

“Pondok Pesantren kita sudah menerapkan protokol kesehatan seperti pada ruang belajar yang berkapasitas 30 orang dijadikan 15 orang artinya sudah dilaksanakan social distancing yang bagus," tuturnya.

Lanjutnya di asrama juga sudah menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan proses pengecekan sebelum memasuki areal asrama.

"Kami bersyukur dan berterima kasih pada pondok pesantren kita mudah – mudahan ini adalah barometer untuk pondok pesantren yang lain dalam menerapkan Protokol kesehatan pada pondok pesantren,”pungkasnya. (ADV Pemprov Riau)